Senin, 29 April 2013
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Reog
ponorogo adalah sebuah kesenian yang berasal dari daerah Ponorogo, Jawa Timur. keberadaannya hanya muncul dalam acara hari keagamaan dan hajatan. Reog menjadi
kesenian tradisional yang masih
bertahan sampai saat ini bahkan
sudah meluas ke mancanegara.
Perkembangan reog saat
inipun
juga mengalami perkembangan
terutama dalam tatanan musik maupun tariannya. Namun, pemerintah Indonesia kurang
menghargai reog ponorogo maka pada tahun 2007 terjadi kasus klaim reog ponorogo
atas Malaysia.
Reog Ponorogo
Awal mula reog
pun menurut sejarah diciptakan oleh Ki Ageng Kutuun menyindir
Bhre Kertabumi, raja Majapahit. yang takut dan tunduk pada selirnya. Ada juga asal usulnya dihubung-hubungkan dengan cerita Panji, yaitu perkawinan antara putera dari kerajaan
Jenggala dan puteri dari Kendiri.
Maka reog sampai saat ini masih eksis di Ponorogo. Reog
ponorogo sampai saat
ini
telah mengalami
beberapa perubahan dan pembaharuan. Contohnya, reog
dulu hanya memakai satu kenong tetapi sekarang memakai dua kenong Iringan gamelan reog
pun
berkembang dan demikian gaya reog yang sekarang dinamakan
gaya potrojayan.
Warok adalah seseorang yang sudah banyak wewarah. dan reog tidak bisa lepas dari
warok. kaduanya saling berkaitan satu sama
lain. Dan syarat untuk menjadi warok pun
sangat berat. Seorang warok harus bisa memberi manfaat bagi siapapun. Banyak wisatawan mancanegara yang
merekam reog
dengan seksama untuk kenang-kenangan. Bagi orang
ponorogo mungkin melihat reog biasa tapi sebetulnya pada saat pertunjukan reog dimulai
hampir 80% masyarakat ponorogo berbondong-bondon ke alun alun untuk melihat acara
tahunan.
Pertunjukan reog menampilkan topeng berbentuk kepala singa yang dikenal sebagai
"Singa Barong" yaitu raja hutan, yang
menjadi simbol untuk Kertabumi, dan
diatasnya ditancapkan
bulu-bulu merak
hingga
menyerupai kipas raksasa yang menyimbolkan
pengaruh kuat para rekan Cina yang mengatur dari atas segala gerak-geriknya. Kelompok
penari gemblak memerankan diri sebagai Jatilan yang
menunggangi kuda-kudaan sebagai symbol kekuatan pasukan kerajaan Majapahot yang kontras dengan kekuatan Warok. Ki
Ageng
Kutu disimbolkan dengan topeng
badut berwarna merah. Ia menopang topeng singa
barong yang beratnya lebih dari 50kg
menggunakan giginya. Seluruh tariannya merupakan tarian perang antara Kerajaan Kediri dan Kerajaan Ponorogo, Dan mengadu ilmu hitam antara keduanya,
para penari
dalam keadaan 'kerasukan' saat
mementaskan tariannya.
Hingga sekarang,
masyarakat di Ponorogo
hanya mengikuti apa yang diwariskan oleh leluhur mereka. Seni reog
merupakan cipta kreasi manusia yang mencerminkan adanya aliran kepercayaan yang secara turun temurun dan terjaga. Upacaranya pun menggunakan syarat- syarat yang tidak mudah
bagi orang
awam
untuk memenuhinya tanpa adanya garis
keturunan yang jelas. mereka menganut garis
keturunan Parental dan hukum adat yang masih
berlaku.
Fakta-fakta yang berhubungan erat dengan reog
ponorogo
Fungsi reog adalah sebagai pengembangan subkultur budaya Ponorogo. Reog pun identik dengan masalah dunia mistik dan
magis Jawa. Reog juga diposisikan sebagai symbol
animisme dan
dinamisme yang komplit. Terjadinya kerasukan
pada pertunjukan reog dianggap suatu kecelakaan spiritualis karena memang tidak diinginkan, pemain sebenarnya harus
dalam kondisi sesadar-sadarnya karena reog ponorogo hanya untuk
hiburan semata.
Faktor pendukung lahir dan berkembangnya reog di
Ponorogo
Reog lahir
karena Ponorogo sangat menjunjung
tinggi gotong
royong dan memiliki karakter terbuka, karena Ponorogo secara geografis tergolong daerah sulit. Ponorogo jauh
dari pusat kebudayaan Jawa sehingga menyebabkan tumbuhnya rasa merdeka yang kuat.
Masyarakat di Ponorogo pun sangat cinta terhadap alam
dan mewujudkan kecintaannya
dengan simbol-simbol binatang, pohon atau perilaku tertentu yang dituangkan ke dalam reog
ponorogo.
Mitos berdasarkan tradisi atau
upacara adat
Menurut pendapat sebagian budayawan, reog muncul sebagai tradisi upacara pada zaman kepercayaan terhadap animisme dan dinamisme, yaitu roh hewan yang telah mati dapat dipanggil kembali dengan menggunakan konsep tetonisme, yang
dipercaya dapat
memberi keselamatan dan kekuatan pada
komunitas tertentu, Pada
zaman itu roh harimau dianggap
sebagai roh yang terkuat.
Mitos berdasarkan asal kata
Reog/reyog
berasal dari kata rog = reg
= yog, bisa menjadi erog, herog, erog-erog
asem. Reg bisa menjadi horeg, yog bisa menjadi hoyog. Melihat asal kata tersebut, diduga
reog
muncul ketika Ponorogo sedang dalam keadaan tidak tenang atau sedang
mengalami
kekacauan sehingga reog pun sengaja diciptakan untuk
mengatasi
situasi tersebut.
Aspek religi dalam reog ponorogo
Warok berasal dari
kata
wara’ah
yang merupakan
seorang zahid atau
sufi
yaitu seorang
yang mistisme
ataupun tasawuf. Warok
sebagai pemimpin
yang kuat
dan juga sebagai pemangsa kejam, penyeleweng seksual dan penjahat yang ditakuti. Oknum
yang
menjadi
warok
pun harus menempuh
beberapa kegiatan
spiritual,
tentunya tidak boleh bertemu wanita selama kurun waktu tertentu. Penghindaran seksualitas sosok warok pun selalu identik dengan sosok gemblak yaitu anak laki-laki yang lembut,
memiliki penampilan
kewanita-wanitaan, berusia 8-20
tahun. Gemblak
pun berfungsi
sebagai simbol
dari kelompok, simbol kekuatan dan kekuasaan warok juga melaksanakan tugas seorang
warok
yang tidak banyak mempergunakan tenaga,
seperti: melayani makan dan menemani warok kemana pun warok pergi.
Hal ini oleh sebagian
kalangan
dipersepsikan sebagai
homoseksual.
Kasus
pengklaiman reog ponorogo
atas Malaysia
Pada tahun 2007, masyarakat Indonesia digemparkan dengan situs dan iklan dari
promosi bidang pariwisata Negara Malaysia. Di dalam promosi tersebut terdapat kesenian
tari yang
sangat mirip dengan reog
ponorogo. Namun di Malaysia, tarian tersebut dinamakan tari
barongan dan memiliki unsure Islam. Tarian ini menggunakan topeng dadak merah, yaitu topeng
berkepala harimau yang diatasnya memiliki bulu-bulu merak. Pihak Malaysia pun tidak merasa mencuri reog
ponorogo dari Indoensia karena menurut pihak Malaysia, tari
barongan adalah warisan masyarakat keturunan Jawa yang
banyak teradapat di Batu Pahat,
Johor
dan Selangor.
0 komentar:
Posting Komentar